Oleh: zuhudhi | 9 September 2010

Jika Hari Raya Bertepatan Dengan Hari Jumat

Idul Fithri tahun ini (1431 H) insya Alloh jatuh pada hari Jumat (bertepatan dengan tanggal 10 September 2010). Bagaimana Islam mengatur hal ini, terutama menyangkut ibadah sholat ‘Ied berkorelasi dengan sholat Jumat? Berikut ini saya nukilkan Fatwa dari Lajnah Daimah (Dewan Tetap Fatwa Arab Saudi), mengenai hal ini.

————————————

Fatwa Lajnah Daimah berkaitan dengan hari raya apabila bertepatan dengan hari Jumat no: 21160 tanggal 8/11/1420 H.

Segala puji bagi Alloh semata. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi yang terakhir dan kepada keluarganya dan sahabatnya. Amma ba’du:

Telah banyak beredar pertanyaan berkaitan dengan apabila hari raya bertepatan dengan hari Jumat dimana telah bertemu dua hari raya: yaitu Idul Fithri atau Idul Adha dengan hari raya Jumat yang merupakan hari raya mingguan, maka apakah sholat Jumat wajib atas siapa yang telah menghadiri sholat Ied ataukah sholat Ied sudah cukup baginya sehingga dia hanya harus sholat Dzuhur sebagai gantinya, dan apakah wajib dikumandangkan azan untuk sholat dzuhur di masjid-masjid atau tidak? Dan beberapa pertanyaan lainnya, maka Lajnah Daimah lil Buhuts Ilmiyah wal Ifta berpendapat untuk mengeluarkan fatwa berikut:

Jawaban:

Dalam hal ini ada beberapa hadits yang marfu’ dan atsar yang mauquf diantaranya:

1-Hadits Zaid bin Arqom rodhiallohu anhu bahwa Mu’awiyah bin Abi Sufyan rodhiallohu anhu bertanya kepadanya: ”Apakah kamu menyaksikan dua hari raya yang bertemu dalam satu hari?”, Dia menjawab: ”Ya”, dia berkata: ”Bagaimana beliau melakukannya?”, Dia menjawab: ”Beliau sholat Ied kemudian memberikan keringanan untuk sholat Jumat dengan bersabda: barangsiapa yang hendak sholat Jumat maka dia boleh sholat”. Hadits riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, An-Nasaie, Ibnu Majah, Ad-Darimi, dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak dan dia berkata: ”ini hadits yang shahih sanadnya namun tidak dikeluarkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, dan ada penguatnya yang sesuai dengan syarat Muslim”, dan disepakati oleh Adz-Dzahabi, dan Imam Nawawi berkata dalam Al-Majmu’: ”sanadnya baik”.

2- Dan hadits penguat yang disebutkan diatas adalah hadits Abu Huroiroh rodhiallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: ”telah berkumpul pada hari kalian ini dua hari raya, maka barangsiapa yang berkehendak tidak sholat Jumat maka sholat Ied sudah mencukupinya, namun kami menggabungkannya)”. Hadits riwayat Al-Hakim sebagaimana diatas, dan diriwayatkan Imam Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Al-Jarud, Al-Baihaqi, dan yang lainnya.

3- Hadits Ibnu Umar rodhiallohu anhu berkata: ”telah berkumpul dua hari raya di zaman Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam maka beliau sholat dengan manusia kemudian bersabda: barangsiapa yang hendak mendatangi sholat Jumat maka dia boleh mendatanginya dan siapa yang tidak mendatanginya maka dia boleh meninggalkannya”. Hadits riwayat Ibnu Majah, At-Thobroni dalam Al-Mu’jam Al-Kabir dengan lafal: ”telah berkumpul dua hari raya dizaman Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam: yaitu hari Idul Fitri dan Jumat, maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam sholat Ied bersama mereka, kemudian beliau menghadap kepada mereka dan bersabda: wahai manusia sesungguhnya kalian telah mendapatkan kebaikan dan pahala dan kami akan menggabungkannya, maka barangsiapa yang hendak menggabungkan bersama kami maka hendaklah dia menggabungkan, dan barangsiapa yang hendak pulang kepada keluarganya maka dia boleh pulang”.

4- Hadits Ibnu Abbas rodhiallohu anhuma bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: ”telah berkumpul dua hari raya pada hari kalian ini maka barangsiapa yang hendak meninggalkan Jumat maka itu sudah mencukupinya namun kami menggabungkannya Insya Alloh”. Hadits riwayat Ibnu Majah, Al-Bushiri berkata: ”sanadnya shahih dan para perawinya tsiqat”.

5- Hadits mursal dari Dzakwan bin Sholih berkata: ”telah berkumpul dua hari raya di zaman Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam pada hari Jumat dan hari raya lalu beliau sholat kemudian bangun dan berkhutbah dihadapan manusia kemudia beiau berkata: sungguh kalian telah mendapatkan dzikir dan kebaikan namun kami tetap menggabungkannya, maka barangsiapa yang ingin duduk maka dia boleh duduk– yakni dirumahnya- dan siapa yang ingin menggabungkannya maka dia boleh menggabungkannya”. Hadits riwayat Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro.

6- Dan dari Atho bin Abi Robah berkata: ”Telah sholat bersama kami Ibnu Zubair hari raya pada hari Jumat pada awal siang kemudian kami datang untuk sholat Jumat namun beliau tidak keluar bersama kami, maka kamipun sholat sendiri, dan ketika itu Ibnu Abbas sedang berada di Thaif dan tatkala kami datang kami ceritakan hal itu kepada beliau, beliau berkata: dia telah menepati sunah”. Diriwayatkan oleh Abu Dawud, dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah dengan lafal lain dengan tambahan di akhirnya: (Ibnu Zubair berkata: ”Aku melihat Umar bin Khoththob apabila berkumpul dua hari raya beliau melakukan seperti itu”).

7- Dan dalam Shohih Al-Bukhori rohimahulloh dan Muwatho Imam Malik rohimahulloh dari Abu Ubaid bekas hamba sahaya Ibnu Azhar berkata Abu Ubaid: ”aku telah menyaksikan dua hari raya bersama Utsman bin Affan, saat itu hari Jumat, maka beliau sholat sebelum khutbah kemudia berkhutbah, lalu berkata: wahai manusia sesungguhnya ini adalah hari yang berkumpul padanya dua hari raya, maka barangsiapa yang ingin menunggu sholat Jumat dari penduduk desa-desa maka dia boleh menunggunya, dan siapa yang ingin kembali maka aku telah mengizinkannya”.

8- Dari Ali bin Abi Tholib rodhiallohu ‘anhu berkata ketika berkumpul dua hari raya dalam satu hari: ”barangsiapa yang ingin menggabungkan maka dia boleh menggabungkan, dan siapa yang ingin duduk (dirumah) maka dia boleh duduk”. Sufyan berkata: ”yakni duduk dirumahnya”. Diriwayatkan oleh Abdur Rozaq dalam Al-Mushannaf dan oleh Ibnu Abi Syaibah.

Kesimpulan:

Berdasarkan hadits-hadits yang marfu’ kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam ini dan atsar-atsar yang mauquf dari sejumlah sahabat rodhiallohu anhum dan berdasarkan ketetapan jumhur ulama, maka Lajnah Daimah menjelaskan kedudukan hukumnya sebagai berikut:

1-Barangsiapa yang telah menghadiri sholat Ied maka diberikan keringanan untuk tidak menghadiri sholat Jumat, dan dia cukup sholat Dzuhur di waktu Dzuhur, dan jika dia mengambil keazaman dengan sholat Jumat bersama manusia maka itu lebih utama.

2-Barangsiapa yang tidak menghadiri sholat Ied maka dia tidak mendapatkan keringanan ini, oleh itu tidak gugur kewajiban Jumat atasnya, maka dia wajib untuk menghadiri sholat Jumat, dan jika tidak cukup jumlah jamaah untuk sholat Jumat maka dia cukup sholat Dzuhur.

3-Wajib atas imam masjid Jumat mengadakan sholat Jumat pada hari itu sehingga bisa dihadiri oleh siapa yang hendak menghadirinya juga oleh siapa yang tidak menyaksikan sholat Ied jika jumlah jamaah sholat Jumat mencukupi, jika tidak maka diadakan sholat Dzuhur.

4-Barangsiapa yang telah menghadiri sholat Ied dan mengambil keringanan tidak menghadiri sholat Jumat maka dia sholat Dzuhur setelah masuk waktu Dzuhur.

5- Tidak disyariatkan pada waktu ini adzan kecuali dimasjid-masjid yang ditegakkan didalamnya sholat Jumat, maka tidak disyariatkan adzan untuk sholat Dzuhur pada hari itu.

6- Pendapat yang mengatakan bahwa siapa yang menghadiri sholat Ied gugur atasnya sholat Jumat dan sholat Dzuhur pada hari itu adalah pendapat yang tidak benar, oleh karena itu para ulama meninggalkannya dan menghukuminya sebagai pendapat keliaru dan asing karena menyelisihi sunah dan menggugurkan satu kewajiban Alloh tanpa dalil, barangkali yang berpendapat demikian belum sampai kepadanya sunah-sunah dan atsar-atsar dalam masalah itu yang meringankan bagi siapa yang menghadiri sholat Ied untuk tidak menghadiri sholat Jumat, dan bahwa dia wajib untuk melaksanakan sholat Dzuhur. Wallohu a’lam.

Lajnah Daimah lil Buhuts Ilmiyah wal Ifta (Dewan Tetap untuk Penelitian Ilmiyah dan Fatwa, zuh):

Ketua: Abdul Aziz bin Abdulloh bin Muhammad Alu Syaikh.

Anggota: Abdulloh bin Abdur Rohman Al-Ghodayan.

Anggota: Bakr bin Abdulloh Abu Zaid.

Anggota: Sholih bin Fauzan Al-Fauzan.

————————————

Sumber: VOA-Islam, dengan beberapa pengeditan


Tinggalkan komentar

Kategori